SiiiPH!
Pernah saya mersakan hal itu sendiri. Yaitu dimana dosen saya tidak mengetahui apa yang dinamakan Blog (weblog). Padahal istilah itu bukanlah istilah yang jarang didengarkan dimasyarakat, tetapi saban hari pasti banyak diperbincangkan ditengah masyarakat. Nah, sekarang siswa mana yang menganggap gurunya ialah seorang yang pintar kalau nyatanya seperti itu.
Guru yang profesional memang sangat diperlukan untuk mencapai sumber daya manusia yang berdaya tahan maksimal. Tetapi saat ini kayaknya guru malah dijadikan sebagai lahan pekerjaan. Karena hal itulah maka cara mengajar mereka selalu kuno, alias tidak Up To Date. Hal tersebut sebenarnya bisa dirubah, tetapi semua itu bergantung pada pribadi masing-masing. Apakah dia mau berubah atau tidak.
Internet merupakan salah satu media penambah wawasan yang sangat enak untuk dimanfaatkan. Di mana dengan internet kita bisa menjelajah seluruh isi dunia dalam hitungan detik, serta tidak membutuhkan banyak biaya, apalagi kalau ada fasilitas Wifi gratis.
Memang tidak melulu dengan internet kita dapat menambah wawasan, tetapi dengan semua hal yang ada di dunia ini. Tetapi hal itu kembali pada pribadi masing-masing guru, apakah guru tersebut kreatif ataukah tidak.
Kreatifitas memang sangat diperlukan oleh seorang guru. Dengan tingkat kreatifitas yang tinggi maka akan berimbas pada cara mengajarnya, di mana selalu ada yang terbaru dan tentunya semakin mempermudah proses belajar mengajar.
Tetapi zaman sekarang ini masih banyak guru-guru yang tetap menerapkan teori lama sebagai teknik mengajar mereka, yaitu teknik yang membuat siswa menjadi bosan saat proses belajar mengajar. Di daerah-daerah juga masih banyak guru yang sama sekali tidak bisa mengoperasikan komputer, nah apalagi internet. Jadi jika dalam setiap daerah rajin menggelar workshop pelatihan yang berkenaan dengan meningkatkan kekreatifitasan guru, maka hal itu akan menjadikan guru sebagai sebuah manusia yang memberikan jasanya dengan maksimal serta sesuai dengan perannya sebagai menjadikan manusia lebih pintar. Dalam istilah Jawa guru berarti digugu lan ditiru (dipatuhi dan dicontoh), berdasarkan perumpamaan Jawa tersebut dapat diketahui bahwa seorang guru memang dituntut untuk mengetahui hal-hal lebih dahulu sebelum muridnya (orang yang pintar). Sebenarnya orang yang pintar ialah orang yang lebih dahulu tahu.
Label: Guru Kudu Maju